Sejarah bangsa Israel bermula dari hijrahnya Nabi Ibrahim pada tahun 1900 SM bersama pengikutinya dari Babilonia yang menghindari tekanan dari penguasa zalim Namruz. Orang-orang ini disebut dengan sebutan Ibrani yang berarti orang yang menyeberang. Pemilihan nama ini muncul karena saat Nabi Ibrahim hijrah dari Babilon ke Kan’an (Palestina) harus melintasi sungai Eufrat. Sejak saat itu kelompok muhajirin dan keturunannya menjadi suatu bangsa yang dinamai bangsa Ibrani.
Sedangkan bangsa Kan’an berasal dari jazirah Arab pada tahun 2500 SM. Mereka kemudian membangun sekitar 200 kota dan desa di sana seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al Khalil, Usud, Bi’ru Alsaba’ dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang khususnya di wilayah pedesan merupakan turunan dari kabilah bangsa Kan’an, Umuriyah dan Filistin.
Nama Palestina sendiri diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukum di pesisir dan berasimilasi dengan bangsa Kan’an. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.
Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani selanjutnya diteruskan oleh Nabi Ishak, putranya. Selanjutnya Nabi Ishak digantikan oleh putranya Nabi Ya’kub. Nabi Ya’kub mempunyai gelar kehormatan yang disebut Israel, artinya hamba Allah yang amat taat. Beliau mempunyai 12 putera yaitu Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf dan Bunyamin.
Anak cucu Ya’kub inilah yang kemudian dikenal sebagai Bani Israel atau anak cucu Israel. Di antara seluruh putera Ya’kub, yang paling banyak keturunan adalah Yahuda, maka bangsa Bani Israel pun dibangsakan kepada Yahuda dengan sebutan Yahudi.
Ketika Nabi Yusuf menjadi pejabat di pemerintahan Firaun, semua anak cucu Ya’kub kemudian hijrah ke Mesir. Di sana mereka diperlakukan dengan baik oleh Pharao atau Firaun zaman itu. Namun berabad-abad kemudian muncullah Firaun yang tidak suka pada mereka, namanya Thotmosis. Karena kekhawatirannya terhadap perkembangan bangsa Israel dan juga tidak suka pada aga tauhid yang dianuntnya, menyebabkan kedengkian dan menjadikan Bani Israel sebagai budak.
Pada abad ke 13 SM Allah kemudian mengutus Musa dan Harun untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Firaun untuk bertauhid. Tetapi Firaun menolak dan semakin menindas bangsa Israel hingga akhirnya Musa mengajak mereka kembali hijrah ke Kan’an. Firaun mencoba mencegah peristiwa hijrah tersebut, namun akhirnya ia tenggelam di Laut Merah. Sedangkan Bani Israel selamat mendarat di gurun Sinai.
Dari Sinai mereka melanjutkan perjalanan melewati padang Syur yang tandus. Kemudian ke Sana, Mara, Elim dan Thursina. Di sinilah watak Bani Israel mulai terlihat, mereka menggerutu dan mengomel sepanjang perjalanan. Mereka juga menyesali Musa dan Harun yang telah membawa mereka hijrah dari Mesir. Kendati demikian Allah tetap memberikan kemudahan bagi Bani Israel, saat mereka berjalan di padang tandus ada gumpalan awan yang menaungi mereka. Begitu juga saat mereka lapar Allah menurunkan manna-salwa sebagai makanan.
Di perjalanan perlahan-lahan kebodohan Bani Israel mulai terkuak. Saat mereka berjumpa dengan orang Assiria dan Kan’an yang menyembah berhala, mereka meminta agar Nabi Musa membuat patung untuk mereka sembah. Di gurun Sin, mereka kembali mengomel karena kehausan. Allah kemudian memerintahkan agar Musa ke lereng gunung Horeb dan memukul batu gunung sehingga keluar 12 mata air.
Di Thursina, Musa dan Bani Israel mendirikan perkampungan. Setelah itu Nabi Musa pergi ke bukit Thursina selama 40 hari untuk mendapatkan wahyu dari Allah berupa Taurat. Kepergian Musa ternyata dimanfaatkan oleh seorang pengikuti bernama Samiri, yang mengajak Bani Israel menyembah patung anak sapi.
Setelah Musa kembali dari Thursina, ia mengajak seluruh Bani Israil untuk beriman pada Taurat. Namun mereka malah ragu dan ingkar sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-baqarah ayat 55) yang bunyinya ”Wahai Musa, kami tidak akan pernah percaya kepadamu, kecuali kami bisa melihat Allah secara langsung dengan jelas..”. Begitu juga saat mereka diajak berjihad memasuki Kan’an (Palestina) mereka menolak dengan tidak sopan, peristiwa ini juga tercantum dalam QS. Al-Maidah, 5: 24 “Hai Musa, kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”.
Sebelum sampai di Kan’an Harun wafat, tugas beliau sebagai Imam Bani Israel diserahkan Musa kepada Eliazar putera Harun. Tak lama kemudian Musa wafat, ia berwasiat kepada Bani Israel agar meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina (Kan’an)
SETELAH Nabi Musa wafat kepemimpinan diserahkan kepada Eliazar, putera Harun. Sebelumnya Musa berwasiat agar Bani Israel meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina atau Kan’an. Kepemimpinan Elizar kemudian digantikan oleh Yusya. Yusla lah yang kemudian menggerakkan Bani Israel keluar dari gurun Sinai untuk memerangi bangsa Kan’an dan Filistin yang menyembah berhala.
Setelah Bani Israel berhasil memenangi peperangan tersebut, negeri itu kemudian dibagi menjadi 12 wilayah. Raja mereka yang pertama adalah Thalut yang memerintah antara tahun 1042-1012 SM. Selanjutnya Dawud yang memerintah sekitar 40 tahun (1012-972 SM). Dawud kemudian diganti anaknya Sulaiman yang memerintah selama lebih kurang 40 tahun (972-937 SM. Pada masa pemerintahan Sulaiman inilah didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion).
Pengaruh kerajaan Sulaiman pada masa itu sangat luas, meliputi daerah pinggiran sungai Eufrat sampai ke laut Merah. Kebesaran zaman Sulaiman inilah yang diimpikan orang Israel saat ini dengan melakukan gerakan Zionisme. Sengketa dan perpecahan mulai timbul setelah Sulaiman wafat. Di mana golongan Yahuda dan Benyamin memilih Rahbeam (anak Sulaiman) untuk menggantikan ayahnya sebagai raja.
Sementara 10 golongan yang lain memilih Yerobeam dari turunan suku Efraim. Karena tidak ada titik temu, kerajaan Israel akhirnya terpecah dua. Golongan Yahuda membentuk kerajaan sendiri yang dinamai Yahuda, berpusat di Yerusalem dengan rajanya Rahbeam.
Walaupun kerajaan Yahuda kecil dari kerajaan Israel, namun mereka memiliki beberapa kelebihan seperti menguasai Palestina sebagai ibu kota pusaka raja Dawud. Baitul Maqdis berada di daerah mereka. Begitu juga dengan Tabut, tempat tersimpannya Taurat Musa yang berada di wilayah mereka.
Kelebihan tersebut rupanya membuat Yerobeam, raja Israel tidak senang. Apalagi pengaruh kekuasaan kerajaan Yahuda tetap mendalam di hati semua rakyat, karena setiap sembahyang mereka tetap menghadap ke Palestina (Baitul Maqdis). Untuk menyainginya Yerobeam membuat patung lembu emas untuk sesembahan rakyat Israel sebagai ganti ibada biasa menyembah Yehoah (Allah) sambil berkiblat ke Baitul Maqdis.
Kehancuran kerajaan Israel dan Yahuda berawal ketika bangsa Assiria pada tahun 721 SM menyerang kerajaan Israel yang berpusat di Samaria. Seluruh negeri mereka hancurkan, ribuan orang Israel mati terbunuh, orang-orang terkemuka ditawan dan dibuang ke Assiria.
Pada tahun 606 SM kerajaan Yahuda mengalami nasib yang sama. Tentara Babilonia di bawah kekuasaan Nebukadnezar menyerang Palestina. Kota Palestina dihancurkan, ribuan orang terbunuh, selebihnya dijadikan budak. Sebagian lagi meloloskan ke tanah Arab, tepatnya di Yatsrib, sekarang Madinah. Peristiwa ini jauh-jauh hari sudah diperingatkan Nabi Musa, jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapat hukuman dari Allah.
Peristiwa duka ini sudah diperingatkan Musa kepada Bani Israel sebelum beliau wafat, bahwa jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah (BUKAN YESUS LHO YA..!! KARENA YESUS BUKAN TUHAN..!!) (wasiat ini tertera dalam Kitab Ulangan: XXVIII; 15, 21, 25, 26).
Setelah 70 tahun bangsa Yahudi jadi budak di Babilonia, mereka kemudian diperobelehkan kembali ke Palestina pada tahun 539 SM. Saat itu Babilonia telah ditaklukkan oleh Persia di bawah kekuasaan Cirus. Tetapi akibat musnahnya Yaurat dan pembuangan selama 70 tahun telah mengubah pandangan hidup bangsa Yahudi, mereka kehilangan pedoman.
Tahun 330 SM, Alexander Agung dari Macedonia (Yunani) mengalahkan Raja Persia, Darius III. Bangsa Yahudi pun berganti tuan. Tahun 301 SM negeri jajahan Yunani sebagian dapat direbut Mesir, salah satunya adalah Palestina. Tahun 199 SM Assiria merebut Palestina dari Mesir dan menguasainya selama 50 tahun sampai tahun 142 SM. Di tahun inilah bangsa Yahudi berhasil merebut kemerdekaan di tangan Assiria. Tak sampai seabad, tahun 63 SM mereka telah jatuh menjadi jajahan bangsa Romawi.
Pada masa penjajahan Romawi inilah Allah mengutus Nabi Isa Alaihi Salam (AS). Allah mengutus Nabi Isa AS untuk mengajak Bani Israel agar berpegang teguh pada ajaran Musa diingkari dengan penuh kedengkian. Tahun 33 SM diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait Allah (Batul Maqdis), sebagai perayaan selamatnya bangsa Israel dari penindasan Firaun. Namun perayaan tersebut berubah menjadi pesta perniagaan yang diwarnai dengan perjudian. Bahkan di pintu gerbang Bait Allah diberi patung Garuda sebagai lambang kebesaran kekaisaran Romawi.
Hal ini membuat Nabi Isa AS dan pengikutnya menyerbu Bait Allah. Kerusuhan itu menimbulkan kemarahan penguasa Romawi. Romawi kemudian mencoba untuk menangkap Nabi Isa AS dan pengikutnya. Tetapi mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani. Pada saat itu orang Yahudi menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan pemberontakan terhadap Romawi dan mengangkat dirinya sebagai Raja Yahudi. Dari sinilah awal mulai terjadinya penangkapan Nabi Isa AS dan terjadilah peristiwa penyaliban yang kontroversial (Sebenarnya yang di salib adalah Yudas, Murid Nabi Isa AS yang di serupakan wajahnya dengan Nabi Isa AS. Sedangkan Nabi Isa AS ditinggikan derajatnya dengan diangkat ke langit oleh Allah SWT).
QS. An Nisaa' : 157
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
>>> [378]. Mereka menyebut Isa putera Maryam itu Rasul Allah ialah sebagai ejekan, karena mereka sendiri tidak mempercayai kerasulan Isa itu.
Pada tahun 70 M, Bani Israel pernah mencoba memberontak pada Romawi tapi tidak berhasil. Komandan militer Romawi, Titus, berhasil mematahkan pemberontakan tersebut. Tahun 132-135 M mereka kembali memberontak dan lagi-lagi gagal. Julius Cyprus, pemimpin Romawi akhirnya memporak-porandakan Yerusalem.
Di atas puing kota ini, Kaisar Romawi, Hendrian I membangun kota baru yang dinamakan Elia Capitolina yang kemudian dikenal dengan nama Elya. Bangsa Yahudi dilarang memasuki kota Yerusalem selama 200 tahun kemudian. Jumlah populasi mereka pun sangat jarang di sepanjang 18 abad berikutnya. Sementara penduduk pribumi dari keturunan Kan’an yang berasimilasi dengan kabilah Arab tetap langgeng di sana.
Romawi menguasai Palestina sampai tahun 640 M hingga datangnya Islam. Kota Yerusalem kemudian diserahkan secara resmi pada Khalifah Umar bin Khattab tanpa peperangan. Di bawah pemerintah islam seluruh rakyat diperlakukan dengan adil dan diberi kebebasan beribadah sesuai agama masing-masing. Saat itu Yahudi, Kristen dan Islam hidup rukun dan berdampingan. Namun semua kedamaian itu hilang karena munculnya organisasi zionis yahudi yang ingin mendirikan negara israel bagi orang yahudi yang tidak memiliki tanah tempat tinggal akibat dosa mereka sendiri.
KETETAPAN ALLAH DALAM AL-QUR'AN UNTUK BANGSA ISRAEL YAHUDI
Jika kita dalami bersama, keberadaan zionis israel merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah tertulis di dalam Al-Qur'an sejak berabad - abad lalu. Hal ini merupakan mukjizat dari kebenaran Nubuat yang tertuang dalam Al-Qur'an. Allah dengan kuasanya mengumpulkan menjadi satu bangsa yahudi kedalam satu negara israel yang kemudian nanti akan menjadi kuburan bagi bangsa israel yahudi sendiri. Kehancuran bangsa israel yahudi adalah pada saat kedatangan Imam Mahdi di Akhir Zaman dalam memerangi dajjal.
QS Al-A'raaf : 137
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya[560] yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka[561].
>>[560]. Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
>>[561]. Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun yang dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya.
QS Al-Baqarah : 83
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
QS Al-Maa'idah : 32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
>> [411]. Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.
>> [412]. Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
>> [413]. Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.
QS Al - Israa' : 4
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
>> [848]. Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).
QS Al Baqarah : 47
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat[45].
>> [45]. Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
QS Al Baqarah : 85 (SUBHANALLAH AYAT INI JUGA MENJELASKAN PRILAKU ZIONIS YAHUDI ISRAEL DIMASA SEKARANG TERHADAP BANGSA PALESTINA YANG JUGA ADA WARGA YAHUDI PALESTINA)
Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat[68].
>> [68]. Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
QS Al Maa'idah : 70
Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil[432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.
>> [432]. Perjanjian itu ialah: mereka beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya.
QS Yunus : 93
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus[705] dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
>> [705]. Maksudnya: Negeri Mesir dan negeri Syam.
QS Al Maa'idah : 78 (SEBAB-SEBAB KUTUKAN ALLAH TERHADAP ORANG-ORANG YAHUDI)
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
QS Al Maa'idah : 20 - 26 (KEENGGANAN BANGSA YAHUDI MENTAATI PERINTAH NABI MUSA A.S MEMASUKI PALESTINA DAN AKIBATNYA ALLAH MENGHARAMKAN TANAH PALESTINA ATAS BANGSA ISRAEL YAHUDI)
20. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain."
21. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
>> [409] Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan taat kepada Allah.
22. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."
23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman."
24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja."
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu."
26. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
Sedangkan bangsa Kan’an berasal dari jazirah Arab pada tahun 2500 SM. Mereka kemudian membangun sekitar 200 kota dan desa di sana seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al Khalil, Usud, Bi’ru Alsaba’ dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang khususnya di wilayah pedesan merupakan turunan dari kabilah bangsa Kan’an, Umuriyah dan Filistin.
Nama Palestina sendiri diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukum di pesisir dan berasimilasi dengan bangsa Kan’an. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.
Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani selanjutnya diteruskan oleh Nabi Ishak, putranya. Selanjutnya Nabi Ishak digantikan oleh putranya Nabi Ya’kub. Nabi Ya’kub mempunyai gelar kehormatan yang disebut Israel, artinya hamba Allah yang amat taat. Beliau mempunyai 12 putera yaitu Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf dan Bunyamin.
Anak cucu Ya’kub inilah yang kemudian dikenal sebagai Bani Israel atau anak cucu Israel. Di antara seluruh putera Ya’kub, yang paling banyak keturunan adalah Yahuda, maka bangsa Bani Israel pun dibangsakan kepada Yahuda dengan sebutan Yahudi.
Ketika Nabi Yusuf menjadi pejabat di pemerintahan Firaun, semua anak cucu Ya’kub kemudian hijrah ke Mesir. Di sana mereka diperlakukan dengan baik oleh Pharao atau Firaun zaman itu. Namun berabad-abad kemudian muncullah Firaun yang tidak suka pada mereka, namanya Thotmosis. Karena kekhawatirannya terhadap perkembangan bangsa Israel dan juga tidak suka pada aga tauhid yang dianuntnya, menyebabkan kedengkian dan menjadikan Bani Israel sebagai budak.
Pada abad ke 13 SM Allah kemudian mengutus Musa dan Harun untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Firaun untuk bertauhid. Tetapi Firaun menolak dan semakin menindas bangsa Israel hingga akhirnya Musa mengajak mereka kembali hijrah ke Kan’an. Firaun mencoba mencegah peristiwa hijrah tersebut, namun akhirnya ia tenggelam di Laut Merah. Sedangkan Bani Israel selamat mendarat di gurun Sinai.
Dari Sinai mereka melanjutkan perjalanan melewati padang Syur yang tandus. Kemudian ke Sana, Mara, Elim dan Thursina. Di sinilah watak Bani Israel mulai terlihat, mereka menggerutu dan mengomel sepanjang perjalanan. Mereka juga menyesali Musa dan Harun yang telah membawa mereka hijrah dari Mesir. Kendati demikian Allah tetap memberikan kemudahan bagi Bani Israel, saat mereka berjalan di padang tandus ada gumpalan awan yang menaungi mereka. Begitu juga saat mereka lapar Allah menurunkan manna-salwa sebagai makanan.
Di perjalanan perlahan-lahan kebodohan Bani Israel mulai terkuak. Saat mereka berjumpa dengan orang Assiria dan Kan’an yang menyembah berhala, mereka meminta agar Nabi Musa membuat patung untuk mereka sembah. Di gurun Sin, mereka kembali mengomel karena kehausan. Allah kemudian memerintahkan agar Musa ke lereng gunung Horeb dan memukul batu gunung sehingga keluar 12 mata air.
Di Thursina, Musa dan Bani Israel mendirikan perkampungan. Setelah itu Nabi Musa pergi ke bukit Thursina selama 40 hari untuk mendapatkan wahyu dari Allah berupa Taurat. Kepergian Musa ternyata dimanfaatkan oleh seorang pengikuti bernama Samiri, yang mengajak Bani Israel menyembah patung anak sapi.
Setelah Musa kembali dari Thursina, ia mengajak seluruh Bani Israil untuk beriman pada Taurat. Namun mereka malah ragu dan ingkar sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-baqarah ayat 55) yang bunyinya ”Wahai Musa, kami tidak akan pernah percaya kepadamu, kecuali kami bisa melihat Allah secara langsung dengan jelas..”. Begitu juga saat mereka diajak berjihad memasuki Kan’an (Palestina) mereka menolak dengan tidak sopan, peristiwa ini juga tercantum dalam QS. Al-Maidah, 5: 24 “Hai Musa, kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”.
Sebelum sampai di Kan’an Harun wafat, tugas beliau sebagai Imam Bani Israel diserahkan Musa kepada Eliazar putera Harun. Tak lama kemudian Musa wafat, ia berwasiat kepada Bani Israel agar meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina (Kan’an)
SETELAH Nabi Musa wafat kepemimpinan diserahkan kepada Eliazar, putera Harun. Sebelumnya Musa berwasiat agar Bani Israel meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina atau Kan’an. Kepemimpinan Elizar kemudian digantikan oleh Yusya. Yusla lah yang kemudian menggerakkan Bani Israel keluar dari gurun Sinai untuk memerangi bangsa Kan’an dan Filistin yang menyembah berhala.
Setelah Bani Israel berhasil memenangi peperangan tersebut, negeri itu kemudian dibagi menjadi 12 wilayah. Raja mereka yang pertama adalah Thalut yang memerintah antara tahun 1042-1012 SM. Selanjutnya Dawud yang memerintah sekitar 40 tahun (1012-972 SM). Dawud kemudian diganti anaknya Sulaiman yang memerintah selama lebih kurang 40 tahun (972-937 SM. Pada masa pemerintahan Sulaiman inilah didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion).
Pengaruh kerajaan Sulaiman pada masa itu sangat luas, meliputi daerah pinggiran sungai Eufrat sampai ke laut Merah. Kebesaran zaman Sulaiman inilah yang diimpikan orang Israel saat ini dengan melakukan gerakan Zionisme. Sengketa dan perpecahan mulai timbul setelah Sulaiman wafat. Di mana golongan Yahuda dan Benyamin memilih Rahbeam (anak Sulaiman) untuk menggantikan ayahnya sebagai raja.
Sementara 10 golongan yang lain memilih Yerobeam dari turunan suku Efraim. Karena tidak ada titik temu, kerajaan Israel akhirnya terpecah dua. Golongan Yahuda membentuk kerajaan sendiri yang dinamai Yahuda, berpusat di Yerusalem dengan rajanya Rahbeam.
Walaupun kerajaan Yahuda kecil dari kerajaan Israel, namun mereka memiliki beberapa kelebihan seperti menguasai Palestina sebagai ibu kota pusaka raja Dawud. Baitul Maqdis berada di daerah mereka. Begitu juga dengan Tabut, tempat tersimpannya Taurat Musa yang berada di wilayah mereka.
Kelebihan tersebut rupanya membuat Yerobeam, raja Israel tidak senang. Apalagi pengaruh kekuasaan kerajaan Yahuda tetap mendalam di hati semua rakyat, karena setiap sembahyang mereka tetap menghadap ke Palestina (Baitul Maqdis). Untuk menyainginya Yerobeam membuat patung lembu emas untuk sesembahan rakyat Israel sebagai ganti ibada biasa menyembah Yehoah (Allah) sambil berkiblat ke Baitul Maqdis.
Kehancuran kerajaan Israel dan Yahuda berawal ketika bangsa Assiria pada tahun 721 SM menyerang kerajaan Israel yang berpusat di Samaria. Seluruh negeri mereka hancurkan, ribuan orang Israel mati terbunuh, orang-orang terkemuka ditawan dan dibuang ke Assiria.
Pada tahun 606 SM kerajaan Yahuda mengalami nasib yang sama. Tentara Babilonia di bawah kekuasaan Nebukadnezar menyerang Palestina. Kota Palestina dihancurkan, ribuan orang terbunuh, selebihnya dijadikan budak. Sebagian lagi meloloskan ke tanah Arab, tepatnya di Yatsrib, sekarang Madinah. Peristiwa ini jauh-jauh hari sudah diperingatkan Nabi Musa, jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapat hukuman dari Allah.
Peristiwa duka ini sudah diperingatkan Musa kepada Bani Israel sebelum beliau wafat, bahwa jika mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah (BUKAN YESUS LHO YA..!! KARENA YESUS BUKAN TUHAN..!!) (wasiat ini tertera dalam Kitab Ulangan: XXVIII; 15, 21, 25, 26).
Setelah 70 tahun bangsa Yahudi jadi budak di Babilonia, mereka kemudian diperobelehkan kembali ke Palestina pada tahun 539 SM. Saat itu Babilonia telah ditaklukkan oleh Persia di bawah kekuasaan Cirus. Tetapi akibat musnahnya Yaurat dan pembuangan selama 70 tahun telah mengubah pandangan hidup bangsa Yahudi, mereka kehilangan pedoman.
Tahun 330 SM, Alexander Agung dari Macedonia (Yunani) mengalahkan Raja Persia, Darius III. Bangsa Yahudi pun berganti tuan. Tahun 301 SM negeri jajahan Yunani sebagian dapat direbut Mesir, salah satunya adalah Palestina. Tahun 199 SM Assiria merebut Palestina dari Mesir dan menguasainya selama 50 tahun sampai tahun 142 SM. Di tahun inilah bangsa Yahudi berhasil merebut kemerdekaan di tangan Assiria. Tak sampai seabad, tahun 63 SM mereka telah jatuh menjadi jajahan bangsa Romawi.
Pada masa penjajahan Romawi inilah Allah mengutus Nabi Isa Alaihi Salam (AS). Allah mengutus Nabi Isa AS untuk mengajak Bani Israel agar berpegang teguh pada ajaran Musa diingkari dengan penuh kedengkian. Tahun 33 SM diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait Allah (Batul Maqdis), sebagai perayaan selamatnya bangsa Israel dari penindasan Firaun. Namun perayaan tersebut berubah menjadi pesta perniagaan yang diwarnai dengan perjudian. Bahkan di pintu gerbang Bait Allah diberi patung Garuda sebagai lambang kebesaran kekaisaran Romawi.
Hal ini membuat Nabi Isa AS dan pengikutnya menyerbu Bait Allah. Kerusuhan itu menimbulkan kemarahan penguasa Romawi. Romawi kemudian mencoba untuk menangkap Nabi Isa AS dan pengikutnya. Tetapi mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani. Pada saat itu orang Yahudi menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan pemberontakan terhadap Romawi dan mengangkat dirinya sebagai Raja Yahudi. Dari sinilah awal mulai terjadinya penangkapan Nabi Isa AS dan terjadilah peristiwa penyaliban yang kontroversial (Sebenarnya yang di salib adalah Yudas, Murid Nabi Isa AS yang di serupakan wajahnya dengan Nabi Isa AS. Sedangkan Nabi Isa AS ditinggikan derajatnya dengan diangkat ke langit oleh Allah SWT).
QS. An Nisaa' : 157
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
>>> [378]. Mereka menyebut Isa putera Maryam itu Rasul Allah ialah sebagai ejekan, karena mereka sendiri tidak mempercayai kerasulan Isa itu.
Pada tahun 70 M, Bani Israel pernah mencoba memberontak pada Romawi tapi tidak berhasil. Komandan militer Romawi, Titus, berhasil mematahkan pemberontakan tersebut. Tahun 132-135 M mereka kembali memberontak dan lagi-lagi gagal. Julius Cyprus, pemimpin Romawi akhirnya memporak-porandakan Yerusalem.
Di atas puing kota ini, Kaisar Romawi, Hendrian I membangun kota baru yang dinamakan Elia Capitolina yang kemudian dikenal dengan nama Elya. Bangsa Yahudi dilarang memasuki kota Yerusalem selama 200 tahun kemudian. Jumlah populasi mereka pun sangat jarang di sepanjang 18 abad berikutnya. Sementara penduduk pribumi dari keturunan Kan’an yang berasimilasi dengan kabilah Arab tetap langgeng di sana.
Romawi menguasai Palestina sampai tahun 640 M hingga datangnya Islam. Kota Yerusalem kemudian diserahkan secara resmi pada Khalifah Umar bin Khattab tanpa peperangan. Di bawah pemerintah islam seluruh rakyat diperlakukan dengan adil dan diberi kebebasan beribadah sesuai agama masing-masing. Saat itu Yahudi, Kristen dan Islam hidup rukun dan berdampingan. Namun semua kedamaian itu hilang karena munculnya organisasi zionis yahudi yang ingin mendirikan negara israel bagi orang yahudi yang tidak memiliki tanah tempat tinggal akibat dosa mereka sendiri.
KETETAPAN ALLAH DALAM AL-QUR'AN UNTUK BANGSA ISRAEL YAHUDI
Jika kita dalami bersama, keberadaan zionis israel merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah tertulis di dalam Al-Qur'an sejak berabad - abad lalu. Hal ini merupakan mukjizat dari kebenaran Nubuat yang tertuang dalam Al-Qur'an. Allah dengan kuasanya mengumpulkan menjadi satu bangsa yahudi kedalam satu negara israel yang kemudian nanti akan menjadi kuburan bagi bangsa israel yahudi sendiri. Kehancuran bangsa israel yahudi adalah pada saat kedatangan Imam Mahdi di Akhir Zaman dalam memerangi dajjal.
QS Al-A'raaf : 137
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya[560] yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka[561].
>>[560]. Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
>>[561]. Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun yang dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya.
QS Al-Baqarah : 83
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
QS Al-Maa'idah : 32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
>> [411]. Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.
>> [412]. Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
>> [413]. Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.
QS Al - Israa' : 4
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
>> [848]. Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).
QS Al Baqarah : 47
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat[45].
>> [45]. Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
QS Al Baqarah : 85 (SUBHANALLAH AYAT INI JUGA MENJELASKAN PRILAKU ZIONIS YAHUDI ISRAEL DIMASA SEKARANG TERHADAP BANGSA PALESTINA YANG JUGA ADA WARGA YAHUDI PALESTINA)
Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat[68].
>> [68]. Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
QS Al Maa'idah : 70
Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil[432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.
>> [432]. Perjanjian itu ialah: mereka beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya.
QS Yunus : 93
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus[705] dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
>> [705]. Maksudnya: Negeri Mesir dan negeri Syam.
QS Al Maa'idah : 78 (SEBAB-SEBAB KUTUKAN ALLAH TERHADAP ORANG-ORANG YAHUDI)
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
QS Al Maa'idah : 20 - 26 (KEENGGANAN BANGSA YAHUDI MENTAATI PERINTAH NABI MUSA A.S MEMASUKI PALESTINA DAN AKIBATNYA ALLAH MENGHARAMKAN TANAH PALESTINA ATAS BANGSA ISRAEL YAHUDI)
20. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain."
21. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
>> [409] Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan taat kepada Allah.
22. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."
23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman."
24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja."
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu."
26. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
Sumber :Esiklopedia Agama Tauhid