Jika anda memperhatikan, sebenarnya banyak Masjid-masjid di Indonesia yang salah arah kiblatnya. Hal ini terjadi karena banyak kesalah pahaman dalam menentukan arah kiblat pada jaman Belanda dulu. Pada saat itu Banyak Masjid didirikan menggunakan Arah Barat sebagai patokan Arah Kiblat.
Bahkan di Suriname, Banyak masjid yang didirikan mengarah ke Barat, Hal ini karena pada saat itu banyak para pekerja dari Pulau jawa yang beragama muslim di bawa ke negeri itu pada jaman Belanda. karena mengikuti keadaan geografis di daerah jawa pada waktu itu kiblat mengarah ke barat, maka warga muslim disanapun membangun masjid dengan arah kiblat ke Barat.
Hal ini juga terbukti dengan melencengnya Arah Kiblat di Indonesia, ketika diukur dengan teknologi yang ada pada saat ini. Sekarang banyak Masjid yang di bangun di Indonesia menggunakan berbagai macam metode Penentuan arah Kiblat. diantaranya yaitu,
1. Menggunakan Matahari Sebagai Panduan ArahDalam menggunakan matahari sebagai panduan arah kiblat, kita harus tau kapan waktu yang tepat untuk melakukannya, Cara ini dapat dilakukan hanya 2 kali dalam 1 tahun, yakni saat matahari tepat berada di atas Ka'Bah. Dalam bahasa arab keadaan ini disebut sebagai peristiwa Istiwa A’zham (Persinggahan Utama).
Peristiwa ini terjadi pada tanggal :
28 Mei (atau 27 di tahun kabisat) pukul 12:18 waktu Mekah dan
16 Juli (atau 15 di tahun kabisat) pukul 12:27.
Artinya, semua orang yang bisa melihat matahari pada waktu itu dan menghadapkan wajahnya ke sana telah menghadapkan wajahnya ke kiblat. Atau jika kita melihat bayangan benda yang tegak lurus di atas tanah, maka bayangan tersebut akan membentuk garis arah kiblat.
Bagi yang di Indonesia, waktu kejadian tersebut adalah28 Mei jam 16:18 WIB dan16 Juli jam 16:27 WIB.Jadi, bagi yang ingin mengecek atau melihat benar tidaknya arah kiblat yang digunakan selama ini silakan keluar pada waktu tersebut dan lihat matahari (atau bayangannya).
Dalam metode ini kita membutuhkan alat yang bisa kita pinjam di Departemen Agama setempat. alat ini menggunakan peta dan kordinat bumi sebagai petunjuk arah. Geo locator ini merupakan gabungan dari Theodolit (untuk menentukan titik panduan serta arah sudut kemiringan) dan menggunakan GPS sebagai alat bantu menentukan location point.
Cara yang lainnya adalah menggunakan Aplikasi Google earth, melalui aplikasi ini kita dapat secara langsung menarik garis lurus antara Ka'Bah dengan lokasi masjid yang akan dibangun. cara menggunakannya adalah dengan menggunakan (Rules/Penggaris) yang ada pada menu toolbar google earth. kemudian tentukan titik pertama pada Ka'Bah dan geser Map ke lokasi anda dan letakkan kursor tepat pada titik center lokasi pembangunan Masjid.
Gambar 1 Icon Penggaris/Rules
Gambar 2. Menentukan Titik Ke- 1
Gambar 3. Menentukan Titik Ke-3 dan Melihat Arah Lurus Garis Kiblat
Gambar 4. Garis Lurus Arah Ka'Bah
Banyak Masjid Agung yang dibangun pada jaman Belanda mengikuti arah matahari yang salah karena hanya berpatokan pada Arah Barat saja. Jika anda mengukur Arah Kiblat pada waktu Istiwa A’zham (Persinggahan Utama) maka anda akan menemukan bahwa Masjid2 tersebut menyimpang arah Kiblatnya. Solusinya Mudah, Diskusikan dengan Warga setempat, dan tinggal menyerongkan badan ke arah yang benar saat sholat.
Selamat mencoba menentukan Arah Kiblat Masjid Anda....