Saat ini kamera merupakan bukan barang yang sulit untuk ditemui. Dimulai
dari kamera kotak, kamera kaleng hingga kamera saku dengan sistem film (rol polaroid), kamera SLR Manual dengan film rol polaroid, kamera SLR semiautomatic dengan film rol analog dan kemudia muncul era kamera digital yang menggantikan film rol analog menjadi lebih efisien dengan sistem file yang tersimpan dalam memory card.
Kamera Pocket, Kamera SLR dan DSLR adalah camera yang berbeda sistem kerja dan jenis media penyimpanan gambar yang dihasilkan. berikut penjelasan lebih lanjutnya.
Kamera POCKET, panorama yang terlihat
di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film,
karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk
melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain
untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane. Gambar yang dihasilkan akan terekam pada media film analog yang peka cahaya, untuk melihat hasil gambar maka perlu melakukan pencucian film analog hingga menjadi klise nagatif yang kemudian dicetak ke kertas transfer hingga gambar yang terekam kamera dapat dilihat pada kertas transfer.
Model Kamera Pocket
Kamera SLR (single-lens reflex) atau Kamera refleks lensa-tunggal adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya.
Lensa kamera yang digunakan dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan, ada lensa yang menggunakan lensa Tele (70 - 300mm) ataupun lensa fix.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur
optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian
dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma.
Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai
jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya
sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.
Pada SLR media penyimpan data gambar disimpan pada film 35MM (analog). Bila ingin memproses
foto lebih lanjut gulungan film inilah yang dibawa ke laboratorium cuci
cetak foto.
Untuk menggunakan kamera jenis SLR diperlukan teknik foto yang baik, karena hasil yang dihasilkan tidak bisa dapat langsung terlihat.Teknik pengambilan foto dengan kamera SLR memerlukan kombinasi antara bukaan Diafragma, kecepatan buka rana dan teknik mengambil foto berdasarkan waktu pengambilan foto karena hal ini bergantung dengan setinggan banyaknya cahaya yang terekam di film analog.
Body dan Lensa
Body Kamera
Lensa Kamera
Film Analog SLR
Untuk mendapatkan hasil foto maksimal dari kamera SLR Analog, kita perlu memperhatikan teknik menggunakan diafragma, kecepatan shooter dan teknik memfoto dengan memperhatikan sumber cahaya. cahaya berlebih akan membuat film terbakar atau biasa disebut dengan expose dan kekurangan cahaya membuat gambar menjadi gelap atau redup yang biasa disebut dengan foto under expose.
Diafragma Kamera SLR
Pembukaan Diafragma Lensa SLR
Kecepatan Shooter SLR
(Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex Camera) adalah
kamera digital yang menggunakan mechanical mirror system dan
pentaprisma unuk mengarahkan cahaya dari lensa menuju optical viewfinder
yang berada pada kamera).
DSLR (Digital Single Lens Reflex) bekerja dengan sistem digital penuh
sejak saat capture obyek foto oleh Image Sensor hingga penulisan pada
memory card. Karena itu pada DSLR terdapat lebih banyak tombol dibanding
SLR seperti pilihan ISO, White Balance, Preset Scenes, Resolusi dan
lainnya, dan yang paling membedakan adalah tersedianya memory slot yang
terkadang lebih dari 1.
Sedang kesamaan DSLR dan SLR adalah
mekanisasi pengambilan obyek foto yang menggunakan satu lensa (single
lens) yang sama untuk fungsi membidik (via viewfinder) dan menyampaikan
hasil bidikan kepada Image Sensor (DSLR) atau pada Film (SLR). Progres
tersebut dikerjakan secara reflexy (memakai kaca pantul yang terdapat
didalam camera).
Full Elektronik Kamera DSLR
View Finder Monitor Kamera DSLR